Banyak yang tidak menyadari, pengalaman di masa anak-anak dapat membentuk kepribadian kita hingga dewasa, baik pengalaman positif maupun negatif. Itulah inner child yang bertahan di alam bawah sadar, dapat terluka apabila pernah mengalami hal traumatis di masa lalu.
Luka inner child dapat membekas hingga dewasa, perlu waktu lama untuk menyembuhkannya. Kenali apa itu luka inner child serta bagaimana menyembuhkannya melalui bahasan ini.
Apa itu Luka Inner Child?
Luka inner child adalah hasil pengalaman negatif atau traumatis masa kanak-kanak, yang kemudian tumbuh dengan membawa luka batin hingga dewasa. Luka batin tersebut cukup sulit disembuhkan, membutuhkan waktu lama pula untuk berdamai dengannya.
Inner child mulai terbentuk ketika anak berusia 5-7 tahun. Pada usia tersebut, otak anak sudah mampu menyimpan berbagai kenangan selama masa kecilnya, sehingga dapat teringat kembali saat dewasa. Sisa luka dari masa kecil tersebut berpengaruh terhadap pembentukan karakternya secara negatif.
Luka masa kecil yang secara otomatis tertanam di alam bawah sadar dalam waktu lama, mempengaruhi karakter seseorang yang dapat terlihat ketika dewasa. Karakter negatif akibat pengalaman traumatis di masa lalu, justru mengganggu kehidupan.
Bagaimana Luka Inner Child Terbentuk?
Selama masa kanak-kanak, setiap orang pasti memiliki pengalaman berbeda-beda, bisa negatif maupun positif. Luka inner child terbentuk akibat pengalaman traumatis di masa lalu, sehingga berdampak pada pembentukan karakter yang terbawa sampai usia dewasa.
Itulah mengapa, pengalaman masa kecil berdampak besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Contoh pengalaman masa lalu yang dapat menjadi penyebab inner child terluka, antara lain sebagai berikut.
- Pelecehan seksual
- Bullying atau perundungan
- Kehilangan anggota keluarga atau orang terdekat
- Bencana alam
- Mengalami kekerasan fisik maupun verbal
- Tragedi mengerikan lainnya
- Genetik
- Penyakit kronis
- Broken home
- Konflik dengan keluarga (atau KDRT)
- Penggunaan obat-obatan terlarang oleh anggota keluarga
- Hidup terpisah dari keluarga
Pernah punya pengalaman traumatis berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Orang yang mempunyai luka inner child tumbuh dewasa dengan membawa bekas luka dari masa kecilnya.
Tanpa disadari, luka saat masih anak-anak mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap kehidupan. Tanda bahwa inner child terluka, antara lain:
- Sering merasa insecure.
- Susah move on.
- Mudah cemas, terutama saat menghadapi hal baru.
- Emosional.
- Terlalu keras pada diri sendiri.
- Susah menerima kritik.
- Sulit mengambil keputusan.
- Takut kehilangan seseorang.
- Gangguan kepribadian narsistik atau NPD.
- Selalu mengusahakan yang terbaik bagi orang lain, tapi tidak dengan diri sendiri.
- Malu dengan kondisi diri sendiri.
- Mudah menaruh curiga, trust issue.
- Susah mengekspresikan diri.
- Susah fokus.
- Perfeksionis.
- Enggan terlibat konflik apapun.
Seseorang yang menyimpan banyak luka, selalu memandang bahwa dunia bukanlah tempat yang aman, sehingga mudah cemas jika ingatan tersebut muncul lalu mengganggu kesehariannya. Itulah mengapa, pengalaman pahit masa kecil tersebut sudah seharusnya disembuhkan.
Cara Menyembuhkan Luka Inner Child
Pengalaman pahit atau traumatis saat masa kecil, tersimpan di alam bawah sadar, kemudian terwujud dalam bentuk perilaku yang mengganggu kehidupan saat dewasa. Luka tersebut perlu disembuhkan bagaimanapun caranya. Begini cara menyembuhkan luka inner child perlahan tapi pasti.
1. Akui lalu pahami inner child Anda
Setiap individu pada dasarnya mempunyai sisi kanak-kanak dalam dirinya, tetapi ada yang positif juga negatif. Jika Anda mempunyai pengalaman buruk ketika masih kecil, akuilah kehadiran inner child dalam diri Anda.
Apabila menolak kehadirannya, justru luka tersebut menjadi sangat sulit disembuhkan. Setelah itu pahami hal apa yang membuat sisi anak kecil Anda terluka dan bekasnya bertahan sampai saat ini.
Bagi sebagian orang, luka masa kecil cukup susah diidentifikasi, bahkan tidak mengetahui persis bagaimana kejadiannya. Atau mungkin tak tahu bagaimana mendefinisikannya hingga membuat karakter negatif itu muncul ketika usia dewasa.
2. Dengarkan sisi anak-anak dalam diri
Cara menyembuhkan luka inner child, cobalah mendengarkan sisi anak-anak dalam diri Anda sendiri. Pahami dan rasakan, sebab bisa jadi selama ini Anda selalu berusaha keras supaya dipahami serta dimengerti oleh orang lain.
Tenangkan diri lalu cobalah berkomunikasi dengan sisi itu, curahkan apa yang sedang Anda rasakan sejujur-jujurnya. Kemudian berikanlah kasih sayang serta pengertian kepadanya demi berdamai sekaligus mengatasi luka tersebut secara perlahan. Memang tidak mudah untuk berdamai, namun setelahnya akan merasa sangat lega.
3. Sayangi inner child
Setiap orang mengalami kejadian berbeda-beda saat masih kecil. Pada seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis, membuatnya merasa bahwa dunia bukanlah tempat yang aman.
Dengan memahami inner child, membantu Anda memahami serta berkomunikasi dengan sisi anak-anak dalam diri Anda. Sehingga perlahan dapat berdamai dan mulai menyayangi sisi tersebut. Maka, cobalah mengungkapkan perasaan sayang secara tulus itu agar dapat sembuh perlahan.
Cara terhubung dengan inner child supaya bisa sembuh dari trauma, mulailah dengan menyilangkan tangan di dada, hubungkan kedua jari seperti kupu-kupu. Setelah itu, lakukan inhale-exhale hingga terasa rileks. Analisis pikiran serta perasaan Anda tanpa menghakiminya, lalu ungkapkan rasa sayang secara tulus kepada diri Anda, misalnya “Kamu hebat, kamu kuat”, “It’s okay, itu wajar kok”, atau semacamnya untuk menenangkan diri.
4. Lakukan meditasi
Cara menyembuhkan inner child yang terluka, bisa dengan melakukan meditasi agar terhubung pada sisi kanak-kanak dalam diri Anda. Meditasi juga bermanfaat membuat tubuh serta pikiran menjadi lebih rileks.
Meditasi membantu menyadarkan diri sekaligus memahami perasaan yang kerap kali muncul dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga membantu Anda memvalidasi emosi negatif lalu mengeluarkannya secara sehat, sehingga hati menjadi lebih tenang dan tak ada lagi emosi negatif terpendam.
5. Tuliskan jika tak mampu mengatakannya
Tidak semua orang mampu mengungkapkan perasaannya melalui ucapan, jadi salah satu solusi terbaik adalah menuliskannya. Ungkapan perasaan melalui tulisan merupakan bentuk refleksi diri atau penyaluran emosi untuk menceritakan hal-hal yang pernah dialami sebelumnya. Cara ini cukup efektif menyembuhkan luka masa lalu sekaligus berdamai dengannya.
Dengan menulis, lebih mudah bagi Anda memahami bagaimana diri sendiri melalui deretan kalimat. Sehingga semakin mudah pula dalam mengidentifikasi berbagai permasalahan kemudian memperbaiki mana yang memang perlu untuk diperbaiki. Misalnya perihal respon, pengambilan sikap, maupun perasaan.
6. Raih kebahagiaan dengan cara Anda
Jika ingin menyembuhkan inner child yang terluka, cobalah meraih kebahagiaan dengan cara Anda sendiri. Lakukan hal-hal positif dan menyenangkan yang Anda sukai demi menyembuhkan rasa sakit tersebut.
Contoh kegiatan positif untuk menenangkan diri, misalnya jalan-jalan, mencoba hal baru, bersosialisasi, mengikuti kegiatan volunteer, dan lain-lain. Melakukan hal menyenangkan merupakan cara Anda beraktivitas dari keseharian yang melelahkan hati juga pikiran, sehingga membantu meningkatkan energi positif dari dalam diri.
7. Konsultasikan dengan ahli kejiwaan
Tidak semua inner child dapat diidentifikasi secara pasti oleh individu. Apabila luka batin tersebut sampai mengganggu keseharian Anda, tak perlu ragu mengkonsultasikannya kepada psikolog. Sebab seperti kita tahu, tidak semudah itu berdamai dengan luka batin yang pernah dialami di masa lalu.
Apabila memiliki masalah luka masa kecil, semoga bacaan ini dapat membantu Anda menyembuhkannya secara perlahan. Tak perlu menolak kehadirannya, berkomunikasi dengan sisi anak-anak dalam diri Anda justru merupakan cara berdamai yang terbaik.