Modus penipuan dengan memanfaatkan rasa cinta untuk menjerat korbannya atau biasa disebut love scamming semakin marak, apalagi dengan adanya dating apps. Korban love scamming awalnya kebanyakan tidak menyadari bahwa dirinya sedang ditipu, sehingga bersedia melakukan apapun yang diminta oleh pelaku.
Love scamming sangat berbahaya, sebab tak hanya merugikan materi, melainkan juga kondisi mental. Kenali seperti apa itu modus penipuan love scamming agar lebih waspada.
Apa itu Modus Penipuan Love Scamming?
Love scamming adalah modus penipuan dengan memberikan banyak cinta dan rayuan agar korban mau menuruti keinginan pelaku. Modus penipuan berkedok cinta ini paling banyak dilakukan secara online, terutama lewat dating apps dan sosial media.
Korban love scamming kebanyakan perempuan. Penipu melancarkan aksinya dengan membuat profil palsu di sosial media maupun dating apps, kemudian memanfaatkan perasaan korbannya supaya mudah dimanipulasi. Ketika korbannya sudah terbuai rayuan dan romansa palsu, mereka tak ragu memberikan apapun yang diminta oleh pelaku.
Pelaku penipuan berkedok cinta bukan hanya sering menjanjikan korban untuk menjalin hubungan yang serius dan mengajak bertemu, tetapi juga membuat skenario bahwa hidupnya menderita dan butuh uang, sehingga korban merasa kasihan lalu mudah memberikan uang. Itulah mengapa, dampaknya tak hanya merugikan korban secara materi, tetapi juga mental.
Cara Kerja Modus Love Scamming
Modus penipuan berkedok cinta ini banyak sekali macamnya, intinya memanfaatkan perasaan korban supaya mau menuruti segala keinginan pelaku. Pada umumnya, begini cara kerja modus penipuan love scamming. Harus waspada agar tidak gampang tertipu!
1. Mengaku tinggal di tempat yang sangat jauh
Kebanyakan pelaku penipuan berkedok cinta mengaku dirinya tinggal di tempat yang sangat jauh, sehingga akan sangat susah baginya untuk menemui korban. Entah mengaku tinggal di luar negeri, daerah susah sinyal, atau malah di pedalaman yang seolah-olah sangat susah ditemui.
Terutama penipu yang mengaku tinggal atau sedang bekerja di luar negeri, mereka berpura-pura mengirimkan barang mahal ke alamat Anda, namun terkendala petugas bea cukai bandara. Lalu meminta Anda menebus biaya pajak supaya barang tersebut bisa diambil. Padahal kejadian sebenarnya, mereka tak mengirimkan barang apapun.
2. Menggunakan profil palsu
Modus love scamming paling banyak ditemui, yaitu menggunakan profil palsu di sosial media maupun dating apps untuk memikat korban. Penipu membuat profilnya seolah-olah nyata, misalnya memakai foto orang lain yang dianggap tidak terkenal, mencantumkan informasi pekerjaan palsu, hingga informasi tempat tinggal palsu.
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa profil yang dipajang sebenarnya palsu, sebab aktivitas yang dilakukan di dunia maya seolah-olah nyata. Tak heran jika banyak orang tertipu hingga tertarik menjalin hubungan dengan penipu tanpa sadar.
3. Melakukan love bombing
Penipuan berkedok cinta, sesuai namanya. Pelakunya memanfaatkan perasaan korban supaya mau menuruti segala keinginannya. Salah satu caranya dengan melakukan love bombing, yakni sering merayu sekaligus memberikan romansa palsu agar korbannya merasa terbuai lalu yakin untuk terus berhubungan.
Apabila terlanjur terbuai, korban tak merasa ragu menuruti keinginan pelaku, termasuk memberikan uang secara cuma-cuma. Korbannya kebanyakan perempuan, sebab perasaannya rapuh serta gampang bersimpati.
4. Meminta mengirimkan sejumlah uang
Setelah korban berhasil termakan rayuan akibat aksi love bombing, pelaku kemudian melancarkan cara berikutnya untuk memikat korban. Contoh modusnya, misalnya menceritakan kisah sedih ataupun menjanjikan pertemuan yang semua alasannya itu sebenarnya palsu.
Korban yang merasa percaya dengan semua cerita dan janji palsu tersebut kemudian tak merasa ragu mengirimkan uang. Sebab kebanyakan merasa yakin bahwa pelaku menepati janjinya, entah untuk bertemu atau mengganti uang yang diberikan.
5. Meminta lebih, berujung kekerasan
Tak semua love scamming dilakukan secara virtual, sebagian pelaku bahkan berani mengajak bertemu secara langsung. Tentu saja ketika bertemu, pelaku tetap menggunakan identitas palsu untuk mengelabui korbannya. Misalnya berpura-pura menjadi anggota berseragam, mengaku berasal dari keluarga kaya raya, dan sebagainya yang kerap kali kita temui kasusnya lewat pemberitaan.
Meskipun sudah bertemu di dunia nyata, pelaku tak hanya meminta-minta uang, bahkan meminta lebih dari itu secara memaksa. Apabila korban tidak menuruti kemauannya, akan berujung kekerasan.
Sayangnya akibat pikirannya sudah dimanipulasi, korban merasa kesusahan keluar dari jeratan hubungan toxic tersebut dan malah terus memaafkan. Siklus ini terus berulang, bahkan beberapa menyebabkan nyawa terancam.
Cara Melindungi Diri dari Love Scamming
Love scamming sangat berbahaya jika tak mampu membentengi diri agar tidak mudah percaya orang lain di internet. Khususnya perempuan, terapkan cara melindungi diri dari love scamming di bawah ini supaya tidak gampang tertipu.
1. Hindari oversharing di sosial media
Salah satu cara melindungi diri dari love scamming adalah menghindari oversharing di sosial media. Oversharing atau kegiatan membagikan aktivitas secara berlebihan di internet, justru mempermudah pelaku penipuan melancarkan aksinya. Sebab mereka menjadi tahu bagaimana gerak-gerik Anda di internet.
Mereka tahu apa yang membuat hati Anda tergerak hanya melalui sosial media. Oleh karena itu, kebiasaan oversharing sebaiknya dihentikan demi menghindari modus penipuan seperti ini.
2. Waspada dengan orang yang baru dikenal di internet, terutama dating apps
Berkenalan dengan orang lain di sosial media maupun dating apps sebenarnya sah-sah saja dilakukan. Meskipun begitu, perasaan waspada tetap harus ada. Ingatlah, tidak semua orang di internet itu baik, bisa saja kebaikan tersebut hanyalah cover untuk menutupi kebusukan yang ada dalam dirinya.
Waspadalah jika ada orang baru dikenal langsung meminta nomor telepon apalagi nomor rekening. Apalagi jika cara mendekatinya dengan memberikan rayuan (gombalan), janji manis, serta membagikan cerita sedih soal dirinya untuk menarik perhatian Anda.
3. Teliti foto profil
Supaya terhindar dari modus penipuan love scamming, pastikan Anda meneliti profil orang yang baru dikenal di internet secara seksama. Cari tahu apakah foto profil tersebut memang benar dirinya atau malah palsu. Caranya bisa mengeceknya melalui Google, Yandex Images, dan Pinterest.
Selain foto profil, lakukan kroscek mendalam terkait informasi pekerjaan/pendidikan, domisili, maupun informasi penting lainnya guna memastikannya penipu atau bukan. Tidak semua informasi yang diberikannya benar, jadi tetap perlu waspada.
4. Jangan mudah percaya dengan janji
Love scamming merupakan modus penipuan berkedok cinta untuk merayu korbannya. Oleh karena itu, jika Anda bertemu orang baru di internet dan merasa nyaman ketika berkomunikasi, tetaplah waspada dan jangan mudah terbuai oleh kebaikannya. Dikhawatirkan itu termasuk salah satu modusnya untuk meluluhkan hati Anda.
Apalagi jika orang tersebut sudah melakukan love bombing dan memberikan janji manis yang membuat Anda sampai merasa dijadikan prioritas, jangan mudah percaya! Terlalu mempercayai akibatnya bisa fatal, berarti pikiran Anda sudah berhasil dimanipulasi olehnya.
5. Jangan pernah mengirimkan uang apapun alasannya
Setelah berhasil merayu sampai membuat korbannya merasa yakin, biasanya pelaku tak ragu meminta apapun kepada korbannya, termasuk uang. Apapun alasan yang dijelaskan olehnya, jangan pernah mengirimkan uang kepadanya meskipun ia sampai memohon!
Meskipun awalnya terkena love bombing sampai membuat Anda terbuai, jika sudah meminta uang, segera sadarkan diri. Satu kali saja Anda memberikan uang, pelaku pasti akan terus meminta lagi, tentunya sambil memberikan rayuan untuk menggerakkan hati Anda.
6. Jika diajak bertemu, hindari pergi sendirian
Tidak semua pelaku love scamming menjalankan aksinya secara virtual, beberapa bahkan berani mengajak bertemu secara langsung. Apabila Anda diajak bertemu dengan seseorang dari sosial media/dating apps, hindari melakukan pertemuan sendirian!
Ajak orang terdekat untuk menemani pergi supaya dapat mengawasi. Terutama jika Anda seorang perempuan, sebaiknya waspada karena dikhawatirkan terjadi hal tidak diinginkan nantinya.
Modus penipuan berkedok cinta atau love scamming belakangan ini marak terjadi. Khususnya kaum hawa, sebaiknya berhati-hati dan jangan mudah percaya pada orang di internet agar tidak terkena modus penipuan ini karena dapat merugikan materi dan mental.