Sebagai orang tua, Anda tentu ingin memiliki anak yang berprestasi baik itu dibidang akademik maupun non akademik. Memiliki prestasi menjadi suatu kebanggan bagi Ayah dan Ibu, dan juga keluarga besar.
Eits, tetapi Anda tidak akan pernah memiliki anak yang berprestasi jika tidak memahami bagaimana gaya belajar anak. Gaya belajar ini menentukan dukungan apa yang seharusnya Anda berikan pada si kecil. Berikut 5 gaya belajar anak, Anda bisa mengidentifikasi si kecil masuk gaya belajar mana. Simak selengkapnya!
Mengenal Macam-Macam Gaya Belajar Anak
Gaya belajar anak sebenarnya sangat banyak macamnya, sebab karakteristik setiap orang tentu berbeda-beda. Kali ini akan dibahas 5 macam gaya belajar anak yang umum ditemukan. Baca sampai akhir ya!
1. Gaya belajar anak auditori
Gaya belajar auditori merupakan proses seseorang menangkap informasi melalui pendengaran. Tipe belajar siswa satu ini menekankan metode belajar yang efektif melalui suara, pendengaran dan percakapan.
Anak auditori menyukai cerita, dongeng, atau penjelasan yang diceritakan secara lisan. Cara ini merupakan cara efektif membangun fokus anak auditori. Mereka dapat mengingat dan memahami konsep lebih baik ketika disampaikan melalui kata-kata dibandingkan dengan melalui gambar atau tulisan.
Mereka juga merasa lebih nyaman dalam situasi dimana mereka dapat berbicara, bertanya, atau mendengarkan orang lain berbicara tentang suatu topik. Diskusi atau pertukaran ide adalah metode pembelajaran yang efektif bagi mereka.
Jika Anda memiliki anak dengan tipe auditori maka lebih baik mendukungnya dengan memberikan fasilitas untuk mendengarkan dan berbicara. Misalnya seperti earphone, mengajaknya ke festival dongeng, atau pun menyewa tutor untuk memberikan les tambahan agar ada orang yang menjelaskan padanya.
2. Gaya belajar anak visual
Gaya belajar selanjutnya adalah gaya belajar visual. Jenis gaya belajar satu ini mengedepankan metode belajar dengan gambar dan pengalaman konkrit. Strategi pembelajaran terbaik untuk macam gaya ini adalah dengan mendukungnya memberikan media pembelajaran berupa gambar dan ilustrasi.
Anda bisa membelikan buku belajar dengan banyak gambar, lalu mengajaknya belajar bersama dengan menjelaskan gambar-gambar yang ada. Atau bisa juga menggunakan video pembelajaran, model 3D, peta konsep, hingga penggunaan kartu.
3. Gaya belajar anak kinestetik
Gaya belajar kinestetik juga merupakan salah satu dari jenis gaya belajar. Anak yang memiliki gaya ini biasanya lebih menyukai pembelajaran melalui pengalaman atau pun aktivitas fisik. Ciri-cirinya adalah si kecil suka menghafalkan sesuatu sambil berjalan atau pun melompat-lompat.
Berikan benda-benda fisik atau mainan yang dapat mereka pegang dan sentuh untuk memahami konsep-konsep. Contohnya adalah puzzle, blok bangunan, atau manipulatif matematika. Selain itu, Anda juga bisa mengarahkan anak untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Bisa nasihati dan minta mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi, membuat proyek, atau melakukan eksperimen.
4. Gaya belajar anak audio visual
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karakter masing-masing anak tentu berbeda. Salah satu contoh gaya belajar yang unik adalah audio visual. Gaya belajar anak audio visual merupakan kondisi dimana seseorang dapat memahami ilmu dengan audio (suara) dan visual (gambar).
Sehingga Anda bisa membimbing si kecil untuk belajar melalui video penjelasan. Sebab anak audio visual sangat sensitif dengan suara. Mereka dapat dengan cepat menangkap informasi melalui ceramah, percakapan, rekaman audio atau pun penjelasan.
Biasanya, anak dengan gaya belajar ini menyukai dunia seni dan musik. Mereka pandai memainkan berbagai alat musik yang ia sukai. Ayah dan Bunda bisa memfasilitasinya dengan alat musik yang relevan untuknya.
5. Gaya belajar anak multisensori
Terakhir, contoh gaya belajar anak adalah anak multisensori. Anak multisensori merupakan anak yang dapat memproses informasi dengan lebih dari satu indera yang ia punya. Ia bisa memproses informasi melalui gambar, suara, dan gerakan.
Anak multisensori cenderung lebih mudah memahami pembelajaran yang melibatkan ketiga stimulus sensori. Memang parenting gaya belajar anak multisensori ini perlu tenaga ekstra sebab mungkin anak akan sangat aktif. Ia banyak menyerap sesuatu secara cepat, sehingga perlu kehati-hatian dalam membimbingnya memahami sesuatu.
Pentingnya Memahami Gaya Belajar Anak Sejak Dini
Memahami gaya belajar anak penting dilakukan oleh orang tua sejak dini. Mengapa demikian? Simak pentingnya memahami gaya belajar anak sedari ia kecil berikut ini!
1. Mengatasi kesulitan belajar anak
Salah satu manfaat memahami gaya belajar anak sejak dini adalah mengatasi adanya kesulitan belajar. Seringkali misal, ada anak di Taman Kanak-kanak yang hendak masuk Sekolah Dasar namun belum bisa membaca, berarti ia sedang mengalami kesulitan belajar.
Disinilah pentingnya orang tua memahami bahwa setiap anak memiliki gaya belajar masing-masing, mungkin di sekolahnya anak tidak difasilitasi sesuai dengan gaya belajarnya sehingga tidak bisa memperoleh hasil secara maksimal. Sebaiknya sebagai orang tua, ketika anak menemukan kesulitan belajar seperti tadi tidak lantas menyalahkan anak tetapi mencari solusi sesuai dengan gaya belajarnya.
2. Meningkatkan motivasi belajar
Pentingnya memahami gaya belajar mempengaruhi motivasi anak dalam memahami suatu ilmu. Anak akan sangat senang apabila mendapat apresiasi dan dukungan dari orang tersayang. Hal tersebut akan membuatnya termotivasi untuk terus berprestasi dan menorehkan sejarah baru dalam perjalanan akademik maupun non akademik.
Fasilitas dalam menuntut ilmu merupakan sesuatu yang penting dalam mendukung si kecil untuk tumbuh secara maksimal. Ketika orang tua tahu apa yang anaknya mau, ini membuat kolaborasi anak dengan orangtua yang baik. Sehingga komunikasinya terus terjaga.
3. Memberi dukungan yang tepat
Salah satu pentingnya memahami gaya belajar si kecil adalah Anda sebagai orangtua dapat memberikan dukungan yang tepat. Sebagai orangtua, Anda tentu ingin selalu memberikan yang terbaik untuknya.
Niat baik ini bisa tidak tepat ketika Anda tidak paham dengan diri buah hati Anda. Misalnya, gaya belajar si kecil adalah auditori, tetapi Anda justru meminta si kecil terus membaca padahal tau ia malas membaca atau terus mengamati gambar tanpa memberikan penjelasan kepadanya. Hal ini bisa berdampak kurang baik sebab tumbuh kembangnya menjadi tidak maksimal.
4. Personalisasi pembelajaran
Terakhir, manfaat memahami gaya belajar adalah supaya Anda dapat merancang personalisasi pembelajaran yang tepat. Setiap anak memiliki preferensi belajar yang berbeda. Dengan memahami gaya belajar anak, pendidik dan orang tua dapat menyediakan pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Ini memungkinkan anak untuk memaksimalkan potensi mereka dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Nah, berikut di atas merupakan 5 gaya belajar anak dan pentingnya memahami sejak dini. Kini Ayah dan Bunda sudah bisa mulai mengamati si kecil, gaya belajar apa yang tepat untuknya. Supaya Ayah dan Bunda bisa memberikan dukungan yang maksimal untuk tumbuh kembangnya.
Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda tentu ingin selalu memberikan segala yang terbaik untuk buah hati. Dukungan yang tepat adalah kunci agar si kecil bisa tumbuh berprestasi dan membanggakan!