Kepribadian narsistik seringkali dilabelkan pada orang-orang yang gemar melakukan swafoto dan eksis di media sosial, padahal itu bukanlah pengertian sebenarnya. Gangguan kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan kejiwaan yang membuat seseorang merasa dirinya paling superior dan paling benar.
Kepribadian narsistik dapat menimbulkan masalah di lingkungan sosial akibat sikap egoisnya. Baca penjelasan seputar gangguan kepribadian narsistik di bawah ini beserta ciri-cirinya.
Apa itu Gangguan Kepribadian Narsistik
Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik adalah gangguan kejiwaan yang membuat pengidapnya merasa paling superior, paling benar, dan pantas dikagumi. Bisa dibilang bahwa pengidap NPD cenderung memiliki sifat egois serta memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi.
Penderita Narcissistic Personality Disorder (NPD) kemungkinan besar menyadari bahwa dirinya egois dan hanya fokus kepada dirinya sendiri. Tak hanya itu, mereka paling sensitif untuk menerima kritik, bahkan bisa sampai depresi. Mereka takut dipandang rendah atau lemah oleh orang lain, sehingga bersikap defensif dengan meningkatkan rasa percaya dirinya.
Beberapa gejala NPD salah satunya dipicu oleh star syndrome berkelanjutan, itulah yang membuat pengidapnya paling suka menjadi pusat perhatian. Sedangkan penyebab lainnya bisa dari faktor genetik, pola asuh, pernah trauma, ataupun dari faktor lingkungan.
Ciri-Ciri Orang dengan Gangguan Kepribadian Narsistik
Narcissistic Personality Disorder (NPD) dapat terjadi pada siapa saja, terutama yang diawali dari perilaku star syndrome. Ini ciri-ciri gangguan kepribadian narsistik yang umumnya muncul.
1. Cenderung mementingkan diri sendiri
Ciri-ciri orang gangguan kepribadian narsistik paling umum adalah cenderung mementingkan dirinya sendiri. Penderita NPD merasa bahwa dirinya paling superior, sehingga tak mempedulikan apa yang diperbuat oleh orang lain.
Penderita gangguan narsistik ini punya rasa percaya diri tinggi, bahkan merasa dirinya jauh lebih baik daripada lainnya. Beberapa bahkan rela melakukan apapun demi kepentingannya sendiri, meskipun itu bukanlah hal baik, misalnya menjatuhkan orang lain. Bisa dibilang mereka cenderung egois untuk mencapai segala sesuatu.
Itulah mengapa, para pengidap NPD hubungan sosialnya cenderung buruk karena tidak semua orang menyukainya. Apalagi jika sampai sering berbohong dan melebih-lebihkan sesuatu demi mendapatkan citra baik.
2. Tidak mau mendengarkan dan menerima masukan
Orang dengan kepribadian narsistik tidak mau mendengarkan dan menerima masukan, meskipun itu sifatnya membangun ataupun sebagai teguran. Mereka merasa dirinya paling benar, jadi paling tidak senang ketika menerima kritik.
Daripada mendengarkan kritik, penderita Narcissistic Personality Disorder justru bersikap defensif demi melindungi harga dirinya agar tak dipandang rendah. Misalnya dengan mencari kesalahan lawannya, play victim, serta bersikap manipulatif.
Selain itu, saat menerima kritikan berlebih bisa menyebabkannya stres berkepanjangan karena dianggap telah mencoreng harga dirinya. Kemudian berusaha melakukan sesuatu demi membersihkan nama baik.
3. Haus validasi
Ciri-ciri gangguan kepribadian narsistik adalah haus validasi atau butuh pengakuan dari orang lain. Tak jarang mereka melakukan berbagai cara demi menarik perhatian orang sekitar karena mengharapkan pujian.
Sebisa mungkin mereka menunjukkan citra baik, bahkan sampai melebih-lebihkan pencapaiannya sambil menambahkan bumbu kebohongan. Itulah mengapa, penderita NPD paling tak suka dianggap lemah.
Pemicu kepribadian narsistik kemungkinan karena pernah mengalami trauma ataupun akibat jarang diperhatikan oleh keluarganya. Sehingga berusaha melakukan berbagai cara demi mendapatkan perhatian dan pujian.
4. Keinginan mendominasi percakapan
Ciri kepribadian narsistik salah satunya selalu ingin mendominasi percakapan. Ketika sedang mengobrol bersama, mereka hampir selalu menceritakan tentang dirinya sendiri daripada mendengarkan orang lain. Hal ini dilakukannya demi menunjukkan eksistensi juga mengharapkan pujian dari lawan bicaranya.
Misalnya saat membahas soal kenangan masa sekolah, pengidap NPD tak ragu terus menceritakan tentang dirinya maupun soal pencapaiannya meskipun tidak ada yang menanyakannya. Sikapnya tersebut membuat orang lain merasa tidak nyaman, juga mempengaruhi suasana obrolan.
Sebenarnya menceritakan soal diri sendiri tak ada salahnya, namun tak perlu melebih-lebihkannya apalagi sampai terus membahasnya saat tidak ditanya. Mendengarkan lawan bicara juga penting, agar pihak lain merasa dihargai.
5. Arogan dan merasa paling unggul
Seperti pengidap star syndrome, orang narsis juga cenderung bersikap arogan dan merasa paling unggul. Sikap arogan (sombong) dapat merusak hubungan sosial karena dapat menyakiti individu lainnya. Kesombongan ini biasanya digunakan sebagai perlindungan supaya tak direndahkan.
Kesombongan tidak baik untuk jangka panjang, sebab membuatnya susah menerima masukan maupun pendapat, hingga akhirnya susah berkembang. Padahal, tidak selamanya pendapat dari orang lain itu buruk, masih banyak yang sifatnya membangun.
6. Minim empati
Ciri-ciri NPD lainnya, yaitu sangat minim empati. Orang NPD hanya mementingkan dirinya sendiri, sehingga hanya melakukan sesuatu yang menguntungkan baginya tanpa mempedulikan bagaimana kondisi apalagi perasaan orang lain.
Mereka pun kurang mengerti apa yang dirasakan oleh orang lain. Itulah mengapa sangat susah bagi penderita NPD untuk mempertahankan sebuah hubungan, sebab sudah tidak seimbang sejak awal. Mereka sangat membutuhkan perhatian dan pengakuan, namun enggan memberikan timbal balik.
7. Sering merasa iri terhadap pencapaian orang lain
Tak hanya punya sifat percaya diri yang berlebihan, penderita NPD seringkali merasa iri pada pencapaian orang lain. Akibat merasa tersaingi, mereka pun rela sampai menjatuhkan siapapun yang dianggap sebagai saingan demi mencapai tujuan.
Perasaan iri tersebut tak hanya memicu emosinya, tetapi juga membuat pikirannya terganggu. Ia harus memikirkan bagaimana cara bersaing meskipun dengan cara kotor. Apabila perilaku seperti ini terus dibiarkan, nantinya dapat merugikan pihak lain yang sebenarnya tidak bersalah.
8. Emosi susah terkontrol
Pengidap NPD cenderung susah mengontrol emosi. Terutama saat menerima kritikan, amarahnya dapat meledak-ledak, terus-menerus kepikiran, hingga paling buruk bisa sampai depresi.
Kesusahan mengontrol emosi dikhawatirkan menimbulkan perilaku menyimpang yang merugikan sekitarnya maupun dirinya sendiri. Misalnya timbul keinginan merusak barang, manipulatif, menyakiti diri, ataupun paling parah sampai ingin mengakhiri hidup.
Susah mengontrol emosi tidak bagus untuk jangka panjang, sebab dapat merusak hubungan sosial. Apabila kecenderungan ini terjadi, sebaiknya segera dikonsultasikan kepada ahli kejiwaan untuk mendapatkan penanganan.
9. Gaslighting
Sadar atau tidak sadar, gangguan kepribadian narsistik terkadang dialami oleh orang terdekat, misalnya pasangan atau mungkin anggota keluarga. Salah satunya ditandai dengan seringnya berperilaku gaslighting meskipun pada hal sepele, terutama usai melakukan kesalahan, menerima kritik, ataupun saat sedang bertengkar.
Gaslighting merupakan bentuk manipulatif untuk menyalahkan lawan bicaranya. Jika ini terjadi dalam sebuah hubungan, berarti hubungan tersebut toxic dan sebaiknya segera diakhiri agar tidak semakin menyakiti.
10. Selalu merasa benar dan enggan minta maaf
Adapun ciri gangguan NPD lainnya, yakni selalu merasa benar dan enggan meminta maaf meskipun melakukan kesalahan. Kebanyakan merasa sensitif menerima pendapat dari orang lain, sehingga menunjukkan sikap defensif demi melindungi harga diri.
Bahkan saat melakukan kesalahan, mereka paling enggan meminta maaf. Bukannya meminta maaf, justru bersikap manipulatif kemudian menyudutkan pihak lain. Tak sebatas itu, orang NPD bahkan tak ragu membuat berbagai alasan sampai memutarbalikkan fakta demi mempertahankan harga diri.
Jika ingin memastikan Anda atau seseorang mengidap gangguan kepribadian narsistik, sebaiknya tidak melakukan self-diagnose karena ini merupakan gangguan kejiwaan yang serius. Apabila mengalami beberapa ciri di atas, segera konsultasikan kepada ahli kejiwaan untuk mendapatkan penanganan. Hanya membiarkannya, dapat mengganggu kehidupan dalam jangka panjang.