Fakta mengenai anak pertama atau sulung seringkali menjadi stereotype di masyarakat karena memiliki keunikan karakter berbeda dari anak kedua, ketiga, dan seterusnya.
Anak merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang harus disyukuri. Anak pertama seringkali disebut ‘kelinci percobaan’ karena orang tua baru masih belum memiliki banyak pengalaman dalam mengasuh dan membesarkan buah hati, oleh karena itu didikannya pun belum tentu sama dengan adik-adiknya nanti.
Meskipun dianggap sebagai ‘kelinci percobaan’, si sulung tidak selalu terlihat buruk. Mereka memiliki karakter unik dan kuat, serta diharapkan orang tua untuk dapat menjadi teladan bagi adik-adiknya.
Mengenai anak pertama, berikut ini adalah beberapa fakta yang harus diketahui oleh orang tua supaya dapat lebih mengenal karakter mereka:
1. Mempunyai Jiwa Seorang Pemimpin
Anak sulung seringkali diberikan tanggung jawab oleh orang tuanya, entah untuk menjaga adiknya, menjaga rumah, atau hal lainnya. Hal ini yang membuat ia sudah terbiasa dengan mengantongi banyak tanggung jawab, sehingga cenderung memiliki sifat seperti seorang pemimpin.
Tidak hanya diserahi tanggung jawab sebatas itu saja, mereka juga sering diminta untuk menjadi panutan baik untuk adik-adiknya. Oleh karena itu anak pertama, terutama laki-laki memiliki karakter yang tegas dan selalu ingin menjadi contoh atau teladan bagi orang lain. Saat dewasa, biasanya ia sering dijadikan sebagai seorang pemimpin.
2. Lebih Mandiri
Anak pertama, seringkali menjelajahi dunianya sendiri. Terutama ketika ia sudah memiliki adik, di mana orang tuanya akan lebih memprioritaskan perhatiannya kepada adiknya.
Hal ini yang membuat si sulung lebih mandiri karena saat orang tuanya sibuk dengan adiknya, ia akan berusaha melakukan apapun secara mandiri agar tidak merepotkan dan menambah beban orang tuanya.
Meskipun ia sudah memiliki sifat mandiri alami sejak kecil, kemandirian tersebut tentu tidak muncul begitu saja dan harus melalui beberapa proses.
Anda juga bisa melatih kemandirian anak sejak dini. Misalnya seperti mengajarkannya untuk memakai pakaian sendiri, menyiapkan keperluan sekolah tanpa dibantu, dan ajaran kebiasaan lainnya agar ia lebih siap dalam mengurus dirinya sendiri dan dapat diandalkan sebagai teladan bagi adiknya nanti.
Meskipun terkadang ia merasa perhatiannya terbagi, anak sulung sudah mampu berpikir dewasa sedari kecil bahwa ia yakin dapat mengandalkan dirinya sendiri.
3. Seorang Pekerja Keras
Ketika sudah memiliki adik, anak sulung terkadang suka iri dan merasa selalu ingin diperhatikan. Hal inilah yang membuat ia selalu berusaha membuat orang tuanya terkesan dengan cara bekerja keras atau selalu berusaha giat untuk mencapai prestasi atau mendapatkan hal lainnya.
Anak pertama terbiasa memiliki orientasi atau tujuan supaya bisa mendapatkan banyak hal, seperti prestasi, kedudukan, dan semacamnya yang menjadi sifat alaminya hingga dewasa. Akan tetapi, terkadang hal ini tidak selalu baik karena menjadikannya seorang ambisius dan tak ingin kalah, meski tidak semua anak sulung seperti itu.
Terutama pada anak pertama laki-laki, cenderung terbiasa bekerja keras untuk berbagai hal agar ia siap menjadi tulang punggung keluarga suatu hari nanti tanpa mudah mengeluh.
Sifat anak pertama yang selalu bekerja keras ini menjadikannya lebih berorientasi terhadap keluarga dan selalu memprioritaskan keluarganya dalam hal apapun.
4. Cenderung Bersifat Bossy dan Egois
Fakta lainnya mengatakan bahwa anak pertama mayoritas bersifat bossy atau suka menyuruh-nyuruh dan egois yang merupakan bagian dari sifat buruknya. Biasanya sifat egois dan bossy ini kebanyakan dimiliki oleh anak pertama perempuan.
Sebelum anak pertama memiliki adik, ia sudah banyak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Sehingga, biasanya ia tak rela jika kasih sayang dan perhatian orang tuanya harus dibagi dengan adiknya, oleh karena itu ia menjadi lebih egois.
Adanya sifat egois anak pertama seiring berjalannya waktu biasanya akan memudar karena ia sudah mampu memahami perasaan orang lain.
Sebenarnya, anak pertama terutama perempuan sangat menyayangi adiknya dan ingin adiknya lebih baik darinya. Akan tetapi, caranya seperti terlihat terlalu bossy atau seperti suka menyuruh-nyuruh.
Sifat bossy ini biasanya akan berkurang juga seiring berjalannya waktu, sebab ia akan memahami bagaimana cara menghargai orang lain dengan tidak asal menyuruh mereka mengerjakan sesuatu yang seharusnya bisa ia kerjakan sendiri.
5. Perfeksionis
Sifat perfeksionis pada anak pertama sebenarnya dipengaruhi oleh pola asuh orang tuanya, tetapi kebanyakan memiliki sifat perfeksionis.
Biasanya, orang tua baru selalu ingin buah hatinya diberikan yang terbaik, sehingga tak jarang kemudian orang tua menjadi terlalu idealis dan terlalu khawatir pada si sulung. Pola asuh inilah yang membuat anak menjadi perfeksionis.
Sifat buruk perfeksionis si sulung ini membuatnya sering takut pada kegagalan dan menuntut segalanya harus serba sempurna. Tetapi sisi baiknya, ia menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu atau mengambil sebuah keputusan, serta juga lebih taat aturan karena ia takut melakukan kesalahan.
Sifat perfeksionis ini kebanyakan muncul pada anak perempuan.
6. Mudah Stres
Anak sulung biasanya sering diberikan tanggung jawab oleh orang tuanya membuatnya memikirkan banyak hal sehingga mudah sekali stres.
Kecenderungan mudah stres dapat menyebabkan munculnya gejala depresi pada anak karena dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan, kondisi keluarga, dan kondisi lainnya. Memahami si sulung serta membagi perhatian dan kasih sayang secara adil membantu mengurangi tingkat stresnya.
Kecenderungan mudah stres sudah menjadi cobaan bagi anak pertama.
7. Peduli Meskipun Protektif pada Orang Lain
Anak pertama sering dilatih oleh orang tuanya agar mampu menjaga dan membantu merawat adiknya. Lambat laun kebiasaan ini menjadikannya pribadi yang peduli dan protektif atau selalu berusaha melindungi orang lain.
Si sulung terbiasa menjaga adiknya bukan sebatas tanggung jawab dari orang tuanya, namun ia merasa bahwa adiknya harus dilindungi darli hal buruk yang mengganggunya. Sehingga perlahan rasa empati ini akan muncul dengan sendirinya dan terbawa hingga ia dewasa.
8. Didikannya Lebih Keras
Ketika baru pertama kali memiliki bayi, pola asuh orang tua cenderung lebih kaku pada anak pertama. Orang tua baru cenderung lebih perfeksionis dengan banyak aturan yang diterapkan pada anak pertama.
Kebanyakan anak pertama diberikan beban untuk menjaga adiknya, atau untuk melakukan banyak hal secara sempurna. Sehingga, seringkali si sulung diberikan hukuman lebih berat daripada adiknya.
9. Bertanggung Jawab
Rasa tanggung jawab sudah dimiliki anak pertama sejak adiknya lahir ke dunia, yang membuatnya diberikan kepercayaan untuk menjaga dan menjadi panutan baik bagi adiknya.
Selain itu, ia juga terbiasa dididik bertanggung jawab supaya dapat menjaga dirinya sendiri. Rasa tanggung jawab yang dimilikinya ini membuatnya terbawa hingga dewasa.
Terutama pada anak laki-laki pertama, memiliki rasa tanggung jawab adalah sebuah kewajiban, termasuk bisa bertanggung jawab atas perlakuan dan kata-katanya sendiri.
10. Keras Kepala
Sebagian besar anak pertama memiliki karakter keras kepala, baik laki-laki maupun perempuan. Sifat keras kepala yang dimaksud adalah susahnya dalam menerima kritik dan saran atau masukan, sebab si sulung cenderung tidak menyukainya.
Bahkan dalam hal percintaan atau asmara, si sulung cenderung tidak ingin disalahkan meski ia tahu telah melakukan kesalahan, terutama perempuan. Ia seringkali membenarkan perilakunya dan tidak ingin diberitahu oleh orang lain.
Sifat buruk si sulung ini membuatnya tidak disukai oleh orang lain karena ingin menangnya sendiri dan merasa selalu benar. Sebaiknya, anak pertama belajar untuk mengurangi sifat keras kepala ini dengan cara menerima dan mendengarkan nasihat orang lain dengan baik.
11. Dapat Diandalkan
Anak pertama memiliki karakter kemandirian dan sifat bertanggung jawab yang kuat. Ia sudah terbiasa melakukan segala hal sendiri tanpa bergantung pada siapapun, sehingga membuatnya menjadi pribadi yang selalu diandalkan oleh orang lain dan keluarganya.
Karakter uniknya ini bisa didapatkan dari pola asuh orang tua, dengan cara menanamkan bahwa si sulung pasti bisa melakukan apapun dengan baik. Hal inilah yang membuatnya selalu melakukan banyak hal dengan versi terbaiknya.
Dalam hal percintaan pun, anak sulung berusaha melakukan banyak hal secara mandiri supaya tidak merepotkan pasangannya.
12. Mudah Beradaptasi dengan Hal Baru
Anak pertama perempuan sangat mudah beradaptasi pada lingkungan atau sesuatu yang baru. Karakter positif inilah yang membuatnya dengan mudah mendapatkan banyak teman.
Anak sulung mudah beradaptasi dengan hal baru karena sejak kecil ia sudah sering menjelajah dunianya sendiri dan memiliki sifat mandiri.
13. Mudah Meminta Maaf dan Mengungkapkan Kesalahan
Meskipun keras kepala, anak nomor satu selalu berusaha meminta maaf duluan ketika dirinya telah melakukan kesalahan.
Tidak hanya pada keluarganya, dalam hal percintaan dengan pasangan, sebenarnya ia menyadari bahwa dirinya salah. Akan tetapi, terkadang ia membutuhkan waktu untuk mengungkapkan permintaan maaf tersebut pada pasangannya.
Si sulung menyadari bahwa jika ia tidak memulai duluan untuk meminta maaf, permasalahan dalam hubungan tidak akan selesai dan berisiko pada kekacauan hubungan.
14. Pendengar dan Pemberi Nasihat yang Baik
Anak sulung memang seringkali keras kepala. Namun, ia dapat diandalkan sebagai pendengar dan pemberi nasihat yang baik ketika ada orang curhat kepadanya.
Biasanya, anak pertama perempuan memiliki sifat alami sebagai pendengar yang baik, hal ini membuatnya menjadi tempat ternyaman untuk orang lain atau keluarganya bercerita dan mengeluarkan keluh kesah. Ia tidak akan menginterupsi dan membiarkan orang lain bercerita hingga lega.
Selain itu, anak sulung baik laki-laki atau perempuan juga dapat dijadikan pemberi nasihat yang baik bagi adiknya atau orang lain karena ia meneruskan nasihat-nasihat dari orang tuanya. Nasihat yang diberikannya pasti dapat bermanfaat di kemudian hari.
15. Lebih Cerewet
Anak sulung perempuan pada umumnya lebih cerewet dibandingkan laki-laki. Terutama saat memberikan nasihat atau memberikan instruksi pada adiknya maupun pasangannya.
Meskipun sifat cerewetnya membuat lelah, tetapi di balik sifatnya itu terdapat ketulusan dan rasa kasih sayang pada keluarga dan pasangannya.
Anak pertama cerewet supaya orang lain tidak melakukan kesalahan fatal dan mudah khawatir pada orang lain. Padahal maksud dan tujuannya baik, supaya orang lain tetap dalam kondisi baik-baik saja.
Jadi, itulah fakta mengenai si sulung yang wajib diketahui oleh orang tua. Meskipun memiliki beberapa sifat buruk, tentu ada banyak kebaikan juga sehingga menjadikan ia sebagai karakter yang unik.