Tidak dapat dipungkiri bahwasanya saat ini salah satu tantangan menjadi orang tua adalah menjalin interaksi dengan anak. Pasalnya, kini karena adanya handphone, lingkungan sosial anak menjadi jauh lebih luas, sehingga apabila tidak diawasi dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental si kecil itu sendiri.
Berikut ini beberapa tips yang patut untuk Anda coba untuk meningkatkan bonding dengan anak:
Cara Memperkuat Bonding dengan Anak
1. Menyediakan quality time untuk anak
Tips yang pertama adalah membangun quality time bersama anak. Dalam quality time ini pastikan Anda dan pasangan memberikan perhatian penuh mengenai kegiatan yang dilakukan si kecil, entah itu bermain atau sekedar menonton televisi. Hal ini juga berarti hindari menggunakan handphone di waktu-waktu ini.
Hal ini bisa Anda lakukan setiap hari menjelang tidur, atau kalau tidak sempat minimal seminggu sekali. Adapun mengenai durasinya, bisa Anda tentukan dengan pasangan sesuai dengan kebutuhan si kecil.
2. Makan bersama
Mungkin terdengar sepele, namun bisa jadi momen makan bersama setiap hari di rumah adalah momen yang bisa Anda manfaatkan untuk menjalin kedekatan dengan si kecil. Sama seperti quality time, usahakan pada momen ini Anda tidak memegang handphone dan jika anak Anda sudah beranjak sekolah, maka momen ini bisa dimanfaatkan untuk mempertanyakan kondisi sekolah kepadanya.
3. Jalan-jalan bersama
Jalan-jalan bersama tidak hanya bisa dilakukan dengan anak ketika dia masih kecil, tetapi juga ketika mereka sudah beranjak remaja maupun dewasa. Tidak perlu ke tempat wisata yang mahal, momen jalan-jalan bersama ini juga bisa dilakukan hanya dengan naik motor berdua atau bertiga saja dengan anak atau berolahraga bersama.
4. Mendongeng sebelum tidur
Salah satu cara memperkuat bonding dengan anak khususnya ketika mereka masih kecil adalah dengan membacakan dongeng atau menyanyikan lagu sebelum tidur. Membacakan dongeng sebelum tidur tidak hanya akan membuat si kecil merasa lebih disayangi, tetapi mereka juga bisa belajar bertindak berdasarkan dengan cerita-cerita yang Anda bawakan.
5. Mendengarkan cerita anak
Salah satu tantangan menjadi orang tua dari dulu hingga saat ini adalah menyediakan telinga mereka untuk mendengarkan pembicaraan anak. Pembicaraan ini tidak hanya kisah-kisah menyenangkan dan menggemaskan dari mereka, tetapi juga keluh kesah mereka, dan bahkan pendapat mereka mengenai suatu hal.
Anak yang kalimatnya didengarkan dengan baik sampai selesai akan merasa bahwa emosi dan pendapatnya adalah hal yang valid. Akibatnya ketika dewasa nanti mereka tidak akan merasa rendah diri atau memiliki konsep diri yang buruk.
6. Memberikan dukungan dalam bentuk sentuhan
Mungkin bagi sebagian orang, tindakan sentuhan yang positif, seperti bersalaman, pelukan, tepukan di pundak atau bahkan berpegangan tangan adalah hal yang sepele. Tapi, tahukah Anda bahwasanya banyak penelitian menyebutkan bahwa sentuhan manusia kepada manusia lain dapat menurunkan stres dan meningkatkan imun serta memperkuat bonding?
Yup! Oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan bonding dengan si kecil adalah dengan memberinya banyak sentuhan yang dia butuhkan, bahkan ketika dia sudah dewasa. Sekedar tepukan di pundak anak sedikit banyak akan membuat anak yang sedang mengalami kesulitan, mencari pekerjaan misalnya, akan merasa aman karena adanya Anda disekitarnya.
7. Menerapkan tolong, maaf dan terima kasih
Cara lain untuk membuat emosi buah hati Anda merasa tervalidasi emosinya adalah dengan menerapkan kata “tolong, maaf dan terima kasih”. Ketika Anda menerapkan dan mengajarkan penerapan kata-kata ini sejak dia kecil, bukan tidak mungkin anak akan merasa lebih dekat dan bisa lebih terbuka dengan Anda mengenai berbagai permasalahan yang menimpanya.
8. Mengerjakan pekerjaan rumah bersama
Selain bisa membiasakan si kecil untuk membantu, momen mengerjakan pekerjaan rumah bersama juga bisa menjadi momen yang tepat untuk berbagi cerita. Pada momen ini, jangan sungkan untuk membagikan beberapa kesulitan yang Anda hadapi kepada si kecil. Anda mungkin berpikir kalau tidak ingin membebani pikiran mereka, namun di sisi lain cara ini dapat membuat anak sedikit banyak belajar mengenai cara menghadapi masalah dengan baik dan merasa pendapatnya dihargai.
Peran Bonding Dalam Perkembangan Anak Secara Emosional Dan Sosial
Meskipun sedarah, dibiayai dan diasuh sejak kecil, bukan berarti anak secara otomatis akan dekat dengan Anda dan pasangan, apalagi ketika mereka dewasa. Ada banyak figur tokoh publik yang merasa tidak dekat dengan orang tuanya khususnya jika orang tuanya bercerai.
Lalu, apa saja manfaat membangun bonding dengan si kecil? Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Meningkatkan kesehatan anak
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa anak yang merasa aman dengan orang tuanya akan memiliki kualitas kesehatan fisik maupun mental yang lebih baik. Hal ini senada dengan manfaat sentuhan di atas. Adanya sentuhan dari orang tua ke anak dapat merasa anak aman, menurunkan kadar stres dan kortisol dan meningkatkan sistem imun tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi anak
Anak tentu belajar bicara dari orang tuanya, dari apa yang dia dengar. Oleh sebab itu, ketika dia masih bayi, dia harus sering diajak bicara supaya kemampuan bicara dan bahasanya dapat berkembang dengan baik. Sebaliknya meskipun anak masih belum bisa berbicara dengan jelas, usahakan Anda tetap mendengarnya supaya dia merasa didengarkan, dicintai dan tidak merasa kurang diperhatikan.
4. Melatih anak mengontrol emosi
Sama halnya dengan bicara, anak juga belajar mengontrol emosi dari orang tuanya. Maka dari itu, salah satu cara untuk mengajarkan cara kontrol emosi yang baik kepada anak adalah dengan memperbanyak kegiatan yang memperkuat bonding. Misalnya, dengan bermain boneka Anda mengajarkan kepadanya cara meminta maaf dan berterima kasih.
5. Meningkatkan pengenalan diri anak
Banyak orang tua yang merasa dirinya mengenal anaknya hanya karena anak tersebut tinggal bersama mereka sepanjang hidupnya. Padahal sama seperti orang tua, anak juga memiliki rahasia. Apabila bonding antara orang tua dan anak kurang baik, bukan tidak mungkin anak tersebut enggan menceritakan permasalahannya kepada orang tuanya.
Kedekatan antara anak dan orang tua adalah salah satu faktor penting yang menunjang perkembangan anak tersebut hingga dewasa. Jika Anda dan pasangan Anda sama-sama bekerja, setidaknya siapkan satu jam sebelum tidur atau minimal seminggu sekali untuk berbincang dari hati ke hati dengan anak.
Bisa jadi bagi Anda, anak “hanyalah” salah satu bagian dari hidup selain pekerjaan, rumah tangga, cinta dan lain-lain. Akan tetapi bagi anak, orang tuanya adalah dunianya yang mengajarkan sesuatu, entah itu baik atau buruk.