Cara memotivasi anak belajar sangat penting karena seorang anak menjadi malas melakukannya biasanya kekurangan dukungan atau motivasi, sehingga membuatnya enggan untuk melakukannya. Padahal salah satu penentu keberhasilan anak di sekolahnya, baik dalam bidang akademik dan non akademik adalah adanya dukungan dari orang tuanya. Membangun suasana menyenangkan dan tidak membosankan mampu membuat si kecil lebih semangat serta rajin belajar di rumah.
Penyebab semangat belajar anak jadi menurun bisa jadi karena ia mendapatkan nilai kurang memuaskan di sekolah, tidak menyukai pelajarannya, dan lain sebagainya. Maka dari itu, orang tua perlu membimbing anak agar giat belajar, terutama di rumah. Meskipun tidak mudah dan membutuhkan kesabaran ekstra dalam membimbingnya, hal ini sangat penting agar si kecil merasa memiliki dukungan penuh yang mampu membantunya berkembang.
Memotivasi berarti memberikan dukungan secara penuh kepada si kecil supaya mau belajar lebih rajin. Bukan dengan cara memarahi atau terus membandingkannya dengan anak lainnya. Sebab sikap tersebut justru menyakitinya dan malah enggan berkembang.
Teruntuk orang tua, memberikan anak dukungan adalah hal yang sangat berarti baginya. Begini cara memotivasi anak belajar lebih rajin di rumah.
1. Kenali Dulu Gaya Belajar Anak
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika si kecil kehilangan semangat dalam belajar, maka sebagai orang tua Anda perlu mengenali terlebih dahulu gaya belajarnya. Setiap anak memiliki gaya berbeda-beda perihal menerima pelajaran maupun untuk memahami suatu hal dan informasi. Oleh karena itu, tak mengherankan jika ia enggan melakukannya karena menurutnya tidak sesuai dengan kepribadiannya.
Perlu diketahui bahwa gaya belajar anak ada tiga macam, antara lain visual, auditori, dan kinestetik. Ketiganya memiliki karakter tersendiri dan mempengaruhi alasan mengapa ia jadi ogah-ogahan jika diminta belajar. Ini penjelasan mengenai ketiga gaya belajar anak.
Visual (penglihatan)
Tanda anak memiliki gaya belajar visual yaitu kemampuan daya ingatnya cenderung bagus dan ia sangat senang mengamati berbagai hal. Pada anak dengan gaya visual, cara membimbing anak belajar dapat melalui ilustrasi, foto, maupun contoh peraga.
Auditori (suara)
Anak dengan gaya belajar auditori biasanya memiliki kemampuan mendengarkan yang sangat baik, sehingga ia pun mampu menerima pelajaran atau informasi dengan cara mendengarkannya langsung. Biasanya ia juga kurang suka jika hanya dengan melihat gambar atau sebatas membaca saja. Cara membimbing anak belajar dengan gaya auditori misalnya bersuara membacakan ulang pelajaran, belajar dengan sebuah lagu, dan sebagainya.
Kinestetik (gerakan)
Gaya kinestetik biasanya senang menggerakkan tubuhnya agar mampu menerima pelajaran dan informasi dengan baik. Tak heran jika mereka sangat senang jika bermain sambil belajar.
Apabila anak tipe kinestetik, biasanya sangat susah menerima pelajaran jika mengajak anak belajar secara visual maupun auditori. Menyesuaikan gaya belajarnya sangat baik dan efektif, sebab juga berguna dalam mendukung perkembangan otaknya.
2. Ajak Anak Bermain Sambil Belajar
Membangun suasana menyenangkan selama belajar di rumah penting sekali dilakukan oleh orang tua. Apalagi anak usia dini masih sedang dalam masa senang bermain dan menjelajahi berbagai hal baru. Kesempatan seperti ini dapat digunakan sebagai momen untuk memotivasinya belajar.
Anak usia dini, baik PAUD hingga usia sekolah dasar sebagian besar sangat senang jika belajar juga sambil bermain. Menurut mereka, hal tersebut tidak membosankan sama sekali, sehingga pelajaran dapat diterima secara lebih mudah. Bahkan anak juga merasa lebih nyaman melakukannya.
Cara mengajak anak belajar, cobalah dengan menyediakan macam-macam permainan edukatif yang menarik agar si kecil tidak mudah bosan. Memberikannya permainan edukatif mampu memudahkannya dalam menyerap ilmu atau pelajaran, sehingga ayah atau ibu pun dapat lebih rileks selama mendampinginya.
3. Dukung Minat dan Bakat Si Buah Hati
Cara mengajak anak belajar salah satunya mendukung minat dan bakatnya. Hal ini tak boleh disepelekan apabila menginginkan buah hati Anda berkembang lebih baik. Orang tua yang selalu memberikan dukungan terhadap minat dan bakat anaknya, secara efektif dapat membuatnya lebih semangat belajar.
Setiap anak pasti memiliki minat maupun bakat yang berbeda, sehingga Anda tidak bisa menyamaratakannya dengan kemampuan teman sebayanya. Maka, cobalah menggali lebih jauh mengenai kemampuannya dan hal kesukaannya, kemudian dukung ia supaya mengembangkannya.
Selain itu, cari tahu pula pelajaran apa saja yang disukai olehnya, misalnya Sains dan Teknologi. Ayah dan ibu bisa mengajaknya melakukan berbagai eksperimen sederhana di rumah supaya ia lebih terdorong untuk mempelajari bidang tersebut.
Hindari terus menuntutnya agar mendapatkan nilai bagus untuk semua pelajaran di sekolah karena justru dapat membuatnya stres akibat tertekan oleh ekspektasi orang tuanya. Perlu dimengerti lagi bahwa mereka memiliki kemampuan, minat, serta bakat yang berbeda. Biarkan ia berkembang sesuai minat dan bakatnya.
4. Bicaralah dari Hati ke Hari Bersama Si Buah Hati
Banyak faktor yang menyebabkan anak kehilangan motivasi belajar. Mungkin saja ia sedang kesulitan menerima pelajaran di sekolahnya, mendapatkan nilai jelek, tidak menyukai gurunya, ada konflik di sekolah, dan lain sebagainya. Orang tua wajib mencari tahu hal ini daripada menduga-duga lalu memarahinya.
Mungkin buah hati Anda termasuk tertutup dan takut membicarakan permasalahannya kepada orang lain, termasuk kedua orang tuanya sehingga ia lebih memilih memendamnya sendiri. Hal ini justru bersifat fatal apabila terus menerus dibiarkan, sebab berpengaruh dalam menurunkan prestasinya di sekolah, merasa tertekan, dan lain-lain.
Cobalah mengajaknya bicara dari hati ke hati. Mulailah dengan topik pembicaraan sederhana, misalnya bertanya mengenai kesehariannya, teman-temannya, atau pelajaran favoritnya. Ketika sudah merasa mampu memasuki dunianya, Anda boleh menanyakan kepadanya mengenai alasan ia tidak semangat dalam belajar.
Seorang anak tentu ingin jika diperhatikan oleh ayah maupun ibunya. Maka dari itu, menjadi dekat dan selalu ada untuknya secara efektif dapat membantunya lebih semangat lagi dalam belajar.
5. Tanamkan Kebiasaan Membaca kepada Si Kecil
Menanamkan kebiasaan membaca kepada si kecil sejak usia dini, dapat membawa banyak dampak baik bagi masa depannya. Selain menambah wawasan, membaca mampu mendorong seseorang untuk terus belajar mengenai banyak hal. Sehingga, tak heran mengapa menerapkan kebiasaan ini berdampak besar pada perkembangan otak si kecil.
Menanamkan kebiasaan membaca kepada anak mampu mengasah perkembangan otaknya sekaligus menambah wawasannya. Sebab sering membaca dapat meningkatkan fungsi kognitif otak, jadi kemampuannya dalam menerima pelajaran maupun mengingat sesuatu jadi semakin baik.
Membuatnya senang membaca harus dimulai dari lingkup keluarganya sendiri, yakni ayah juga ibunya. Jika orang tuanya senang membaca dan menanamkan bahwa belajar adalah kegiatan menyenangkan yang membawa banyak manfaat, maka si kecil akan mencontoh hal tersebut dan menjadikannya sebagai kebiasaan baik.
6. Jangan Pernah Bosan Memberikannya Dukungan dan Apresiasi
Setiap anak senang diberikan dukungan dan apresiasi oleh kedua orang tuanya karena membuatnya lebih semangat dalam melakukan apapun. Cara mengajak anak belajar yaitu dengan memenuhi segala fasilitas dan kebutuhannya, serta usahakan jangan pernah bosan memberikan apresiasi ketika ia melakukan hal baik.
Contoh sederhana lainnya mengenai dukungan dan apresiasi, yakni menyemangatinya secara langsung ketika ia tampil di suatu pentas, mengapresiasi nilai ulangan hariannya yang bagus, memuji pencapaiannya, dan sebagainya. Menerapkan sikap tersebut dapat membuatnya lebih termotivasi untuk belajar lebih rajin lagi.
Sebagai orang tua sebaiknya teruslah memberikan dukungan sebagai cara memotivasi anak belajar lebih rajin lagi. Fokuslah mengembangkan minat dan bakatnya guna mendukung tumbuh kembangnya.