Seni melipat kertas atau origami ternyata tidak hanya memberikan dampak pada perkembangan dunia seni. Akan tetapi, lebih daripada itu, bermain origami sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Mengapa hal tersebut bisa berpengaruh?
Anak usia sekolah di rentang umur 4–6 tahun sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan motorik dan kognitif. Di seusia mereka, kegiatan yang tepat dilakukan adalah melatih otot-otot tangan yang halus dengan kegiatan menyenangkan dan meningkatkan kreativitas.
Nah, itulah mengapa origami bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Namun, selain itu, ada juga manfaat lainnya bagi perkembangan anak dari berbagai sisi. Penasaran apa sajakah itu? Mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini!
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif mengarah pada kecerdasan anak yang berkaitan dengan otak. Otak sebagai pusat kendali aktivitas manusia perlu diasah dan diolah agar bisa digunakan secara maksimal. Salah satunya adalah melalui bermain origami yang bisa berikan manfaat seperti berikut ini:
1. Meningkatkan Kemampuan Matematika
Bermain origami ternyata tidak hanya menekankan pada seni melipat saja, tetapi juga mengajarkan anak untuk mengenal matematika dasar. Untuk menciptakan bentuk yang sempurna dari sebuah kertas, diperlukan ukuran seperti tinggi, lebar, panjang, dsb.
Nah, berawal dari hal tersebut, anak bisa mengetahui seperti apa bentuk ukuran tersebut dan berapa angka yang diperlukan agar bisa membentuk origami yang sempurna.
Sebagai orang tua atau tenaga pendidik, Anda bisa mengarahkan anak untuk mengukur kertas origami menggunakan pensil atau pulpen. Selain itu, Anda juga bisa menginstruksikan anak untuk melipat kertas sesuai ukurannya.
2. Membantu Konsentrasi Anak
Anak yang diajarkan bermain origami sejak dini memiliki tingkat konsentrasi lebih baik daripada yang lainnya. (Sumber: Sehatq).
Permainan ini mengajak anak untuk fokus melipat atau menggunting kertas menjadi bentuk tertentu dengan rapi dan maksimal. Dengan begitu, mereka akan lebih konsentrasi demi menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari karena bisa menghindari multitasking dan maksimal dalam mengerjakan sesuatu.
3. Melatih Kemampuan Visualisasi Spasial
Salah satu kemampuan yang perlu diasah oleh otak manusia adalah kecerdasan visualisasi spasial. Kecerdasan ini merupakan kemampuan otak seseorang dalam memahami, membayangkan, mengingat, dan berpikir dalam bentuk visual.
Melalui origami, anak bisa dilatih kecerdasannya dengan praktik langsung. Misalnya, Anda menginstruksikan anak untuk membuat bentuk burung dari kertas origami. Nah, anak akan memproses instruksi tersebut dengan memahami arahan, membayangkan bentuk buruk, dan memvisualisasikannya di pikiran dan di kertas tersebut.
Perkembangan Motorik Halus
Seperti yang diketahui bersama, bermain origami menitikberatkan pada penggunaan jari-jari tangan. Itulah mengapa aktivitas ini berpengaruh pada perkembangan motorik halus anak yang berikan manfaat sebagai berikut:
1. Mengasah Keterampilan Gerakan Tangan dan Jari
Otot-otot halus anak bisa berkembang dengan baik melalui gerakan melipat dan menggunting origami. Dari yang sebelumnya belum bisa menekan benda dengan benar, kini mereka bisa melipat kertas walau belum sempurna.
Dilansir dari Jurnal Universitas Lampung, kemampuan motorik halus anak berkembang menjadi 23% setelah bermain origami. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan mereka.
2. Meningkatkan Koordinasi antara Mata dan Tangan
Saat bermain origami, seluruh bagian tubuh anak akan bekerja, khususnya organ tubuh tangan, mata, dan otak. Aktivitas ini bisa bantu tingkatkan koordinasi mata dan tangan anak agar selaras dan seirama.
Dengan kata lain, apa yang dilihat mata akan dikirim ke otak untuk diproses dan kemudian menggerakan tangan untuk melakukan perintah.
Perkembangan Kreativitas
Kreativitas anak juga akan terasah dengan aktivitas ini yang bisa dilihat secara langsung melalui dampak di bawah ini:
1. Mengenal Warna dan Bentuk
Anak di rentang usia 4–6 tahun perlu banyak mengenal hal-hal baru di sekelilingnya, terutama tentang warna dan bentuk. Pengenalan ini akan berdampak pada kreativitas mereka di mana akan digunakan untuk memadukan, mengkreasikan, atau membuat karya seni.
Nah, kertas origami yang dipakai biasanya berwarna-warni dengan tujuan untuk mengenalkan aneka warna kepada anak. Mereka diarahkan untuk memilih warna yang disukai dan kemudian belajar membentuknya.
Selama proses pembentukan, mereka akan mengetahui seperti apa bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dsb. Jadi, wawasan mereka pun akan semakin luas.
2. Menyalurkan Ide dan Inovasi
Pada dasarnya, bermain origami tidak memiliki aturan tertentu. Dengan kata lain, Anda bisa membuat berbagai macam bentuk melalui berbagai macam cara selama menghasilkan suatu entitas atau bentuk.
Melalui aktivitas ini, anak bisa menyalurkan ide dan inovasi mereka terhadap bentuk apa yang akan dibuat. Jadi, tidak ada batasan dalam aktivitas ini yang menyebabkan kreativitas, ide, dan inovasi menjadi terhambat.
Perkembangan Keterampilan Sosial dan Emosional
Bermain origami juga ternyata berikan manfaat bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Manfaat tersebut dapat tercermin seperti hal yang disebutkan di bawah ini:
1. Melatih Kesabaran dan Ketelatenan
Bagi sebagian orang, bermain origami adalah hal sulit karena perlu kesabaran dan ketelatenan dalam membuatnya. Misalnya, apabila Anda salah melipat atau menggunting, tentu hasilnya akan berbeda dan perlu diulang dari awal.
Ditambah lagi, anak-anak biasanya belum memahami pengelolaan emosi yang baik sehingga mereka cenderung marah dan menyerah ketika sudah melakukan kesalahan.
Selain itu, dilansir dari IDN Times, aktivitas ini sangat bermanfaat bagi anak penderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) karena dapat bantu tingkatkan konsentrasi dan kesabaran. Hal ini disebabkan karena mereka umumnya memiliki kepribadian hiperaktif dan sulit fokus.
2. Membangun Rasa Percaya Diri
Aktivitas ini juga bisa membangun rasa percaya diri anak dari hasil karya origami yang sudah dibuat. Mereka akan dengan yakin dan percaya diri menunjukkan dan memamerkan hasil jerih payah dalam melipat kertas.
Tentu hal ini sangat baik dan berguna bagi kehidupannya di masyarakat agar selalu percaya diri dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
3. Belajar Mengikuti Aturan dan Arahan
Pada dasarnya, anak hidup di tengah-tengah masyarakat yang penuh aturan dan arahan. Dari aktivitas bermain origami, mereka bisa memahami bahwa ada aturan tertentu yang harus diikuti agar menghasilkan bentuk origami yang sempurna.
Begitu pula ketika mereka terjun di lingkungan masyarakat di mana mereka bisa menerapkan norma dan aturan yang berlaku.
Manfaat bagi Kesehatan Mental
Selain beberapa perkembangan yang terlihat secara kasatmata di atas, ada manfaat yang tidak terlihat tetapi berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak seperti penjelasan berikut ini:
1. Membuat Pikiran dan Tubuh Lebih Rileks
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bermain origami bisa bantu tingkatkan konsentrasi. Dari konsentrasi tersebut, anak akan lebih fokus pada satu kegiatan dan melupakan sejenak hal-hal lainnya.
Dengan begitu, pikiran dan tubuh mereka akan lebih rileks karena aktivitas tersebut tidak memerlukan perhitungan atau pemikiran yang terlalu berat.
2. Menyalurkan Emosi
Melipat kertas bisa bantu anak menyalurkan emosi mereka secara lebih baik. Misalnya, anak sedang marah atau sedih karena suatu hal. Ajaklah mereka untuk beralih ke kegiatan lain, seperti bermain origami, agar fokus bisa teralihkan dan tidak memikirkan hal yang tidak mengenakan hati kembali.
Nah, itulah beberapa manfaat bermain origami bagi tumbuh kembang anak. Ada banyak dampak yang bisa dirasakan dari segi kognitif, motorik halus, sosial, hingga kesehatan mental. Jadi, ajaklah anak bermain origami agar perkembangan jiwa dan raga mereka bisa lebih terarah dan terasah.